Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kembali menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online di Indonesia. Dalam pernyataannya yang disampaikan pada konferensi pers di Mabes Polri, Kapolri menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi pelaku judi online, bahkan jika mereka bersembunyi "hingga ke lubang tikus." "Judi online adalah kejahatan serius yang merusak moral masyarakat dan ekonomi negara. Kami tidak akan berhenti sampai jaringan ini benar-benar tumpas," ujar Kapolri dengan tegas. Polri telah meluncurkan operasi besar-besaran yang melibatkan tim cybercrime dari Bareskrim Polri dan Polda di seluruh Indonesia. Operasi ini difokuskan pada penelusuran server, rekening penampung, dan jaringan internasional yang kerap menjadi dalang di balik situs-situs judi online. Dalam satu bulan terakhir, Polri berhasil menutup lebih dari 500 situs judi online dan menangkap 120 orang yang diduga terkait dengan operasional judi tersebut. Beberapa di antaranya adalah bandar besar yang beroperasi lintas negara. Selain penegakan hukum, Kapolri juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mempercepat pemblokiran situs-situs judi online. Kapolri mengungkapkan bahwa langkah ini penting untuk mencegah masyarakat mengakses layanan judi secara ilegal. "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak tergoda dengan janji manis dari judi online. Jangan biarkan diri Anda menjadi korban penipuan dan kejahatan ini," tambah Kapolri.
Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan perang total terhadap aktivitas judi online yang semakin meresahkan masyarakat. Kapolri menegaskan bahwa pihaknya akan mengerahkan segala sumber daya untuk menghentikan praktik ilegal ini, yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak tatanan sosial dan ekonomi bangsa. Judi online bukan hanya soal keuntungan semu yang merugikan masyarakat, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi berbagai tindak kejahatan lainnya, seperti pencucian uang dan penipuan digital. Polri tidak akan tinggal diam," tegas Kapolri dalam pernyataan resminya, Sabtu (23/11).
Sebagai langkah nyata, Polri meluncurkan Operasi Cybercrime Nasional yang menargetkan sindikat judi online di berbagai daerah. Operasi ini melibatkan unit-unit khusus dari Bareskrim Polri serta dukungan dari Polda di seluruh Indonesia.Dalam dua bulan terakhir, tim cyber Polri berhasil menutup ribuan situs judi online dan membekukan lebih dari 1.200 rekening bank yang diduga digunakan sebagai tempat penampungan dana hasil judi online. Selain itu, sebanyak 250 pelaku, termasuk operator server, admin situs, hingga bandar besar telah diamankan. "Kami tidak hanya menangkap operator lokal, tetapi juga menelusuri keterlibatan jaringan internasional. Setiap elemen dalam sindikat ini akan dihancurkan," ujar Kepala Divisi Cybercrime Polri.
Langkah tegas Polri juga didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebagai garda depan dalam pemblokiran situs ilegal, Kominfo telah menerima laporan dari Polri dan masyarakat untuk menutup akses ribuan situs judi setiap minggunya.&amp;amp;amp;amp;lt;br>"Dengan sistem pengawasan cyber yang lebih canggih, kami akan terus mempersempit ruang gerak judi online di Indonesia," kata Menteri Kominfo dalam kesempatan yang sama. &amp;amp;lt;br>Imbauan kepada Masyarakat <br>Polri juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus judi online yang sering kali dibalut dalam bentuk permainan daring atau penawaran investasi. Kapolri meminta masyarakat untuk segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang berhubungan dengan judi online melalui saluran pengaduan resmi.<br>"Masyarakat adalah garda terdepan dalam perang ini. Bersama, kita bisa menghentikan kejahatan ini sebelum semakin meluas," tambah Kapolri.
Berita Terbaru Tentang Judi Online